Lagi, Lima Kesalahan Dalam Trading

21.37 |

Sepertinya sudah cukup sering saya membahas beberapa kesalahan yang biasa dihadapi oleh para trader, terutama yang masih berstatus pemula. Salah satu artikel saya yang topiknya senada pernah dipublikasikan di blog ini, dengan judul Tiga Masalah Umum Trader Pemula. Bahkan di blog ini, ada artikel lain yang juga membahas topik yang mirip. Judulnya adalah 6 Alasan Penyebab Kerugian Dalam Trading Dan Solusinya. Namun percayalah, bahwa sesungguhnya satu artikel yang mungkin hanya terdiri atas beberapa 500 – 600 kata tidaklah cukup untuk membahas sekian banyak kesalahan yang umum dilakukan oleh para trader.

Lima Kesalahan Dalam TradingBerangkat dari kenyataan tersebut, saya memutuskan untuk mengangkat kembali topik yang sama. Kali ini, saya akan membahas setidaknya lima (lagi) kesalahan ke dalam koleksi daftar kesalahan yang biasa dilakukan oleh para trader.
Kesalahan pertama adalah: kurang sabar. Kasus yang paling umum adalah kebanyakan trader kurang sabar dalam menunggu sinyal yang diberikan oleh sistem tradingnya sendiri. Alasannya sederhana: takut ketinggalan momen. Takut kalau harga sudah telanjur rally sebelum ia sempat mengambil posisi. Akhirnya ia nekad untuk mengambil posisi meskipun belum ada sinyal atau pola yang benar-bnar memberikan konfirmasi untuk mengambil posisi.
Kasus lain yang juga sering terjadi adalah kurang sabar sampai harga bergerak mencapai target sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh sistem tradingnya. Pembaca yang budiman, seberapa sering Anda menutup posisi Anda ketika Anda baru memperoleh keuntungan beberapa poin (atau pip) padahal target semestinya adalah sekian puluh poin atau pip? Tidak pernah, jarang, atau sangat sering?
Jika Anda merupakan orang yang sering melakukan hal seperti itu, saya tahu persis apa yang Anda pikirkan saat melakukan hal itu. Percayalah, saya tahu. Yang ada di pikiran Anda waktu itu kurang lebih adalah seperti ini: “Daripada berubah jadi loss, lebih baik saya ambil walaupun baru sedikit.” Betul kan? :)
My fellow traders, ingatlah bahwa jika Anda sudah memiliki sistem trading yang telah teruji dan trading plan yang baik – yang di dalamnya tentu ada money management plan – tidak perlu takut pada kerugian yang sebenarnya sudah Anda batasi dengan stop loss. Trust me, it works.
Kesalahan berikutnya – yang ke dua – adalah membiarkan kerugian berlanjut.Keengganan menggunakan stop loss merupakan biang keladi kesalahan yang ke dua ini. Atau, seringkali trader yang bersangkutan mengubah level stop loss-nya menjadi semakin jauh. Ironisnya, hal ini biasanya dilakukan oleh orang yang juga sangat suka melakukan kesalahan yang pertama kali disebutkan di atas. Nah, kalau seudah demikian, bukankah itu artinya “maju satu langkah lalu mundur dua langkah” alias “mundur selangkah demi selangkah”?
Intinya, yang harus Anda lakukan adalah menggunakan stop loss dengan disiplin, sesuai dengan trading plan yang Anda miliki. Percayalah bahwa kebiasaan memperbesar stop loss atau bahkan tidak menggunakan stop loss sama sekali akan membuat Anda menjadi seorang“adrenalin junkie”. Ini kecanduan yang sangat buruk dalam dunia trading. Kalau Anda ingin memacu adrenalin Anda, silakan lakukan white water rafting atau bahkan bungee jumping. Ini bisnis Bung, dan tujuan bisnis tidak lain adalah making money, bukan pamer nyali.
Kesalahan ke tiga yang akan saya bahas dalam artikel ini adalah memaksakan diri untuk trading meskipun peluangnya sangat rendah. Terkadang hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan trader yang bersangkutan mengenai analisis. Tapi terkadang bisa jadi penyebabnya adalah terburu-buru dalam trading, yang erat kaitannya dengan kurangnya kesabaran seperti yang disebutkan pada poin pertama di atas.
Trading memang menargetkan keuntungan, namun itu tidak perlu menjadi alasan Anda untuk lantas menjadi terburu-buru dalam trading. Tidak perlu menargetkan – misalnya – satu transaksi per hari, atau seratus dollar per hari. Biarkan mengalir. Ikuti saja sistem trading dan trading plan Anda. Take it easy. Dengan demikian, tidak akan ada istilah stress gara-gara trading.
Selanjutnya, kesalahan ke empat: overtrading. Dalam bahasa yang sederhana, artinya kira-kira adalah terlalu banyak bertransaksi. Acuan “terlalu banyak” di sini adalah modal.
Dalam ranah money management dan trading psychology, ada adagium “never add to a losing position”.  Jika Anda hanya memiliki modal – katakanlah – untuk bertransaksi sebanyak 10 lot, maka janganlah memaksakan diri untuk melakukan transaksi lagi ketika misalnya Anda masih memiliki posisi terbuka sebanyak lima lot dan semuanya sedang dalam keadaan rugi. Ketahuilah kekuatan modal Anda, sehingga Anda tidak akan pusing tujuh keliling ketika memiliki posisi terbuka yang sedang mengalami kerugian.
Anda mungkin akan tertawa puas (bahkan mungkin akan cenderung bersikap jumawa) jika memang pasar berbalik arah dan “berpihak” pada transaksi Anda, sehingga kerugian Anda berubah menjadi keuntungan berlipat ganda. Namun dalam trading, sangat penting bagi Anda untuk memperkirakan kemungkinan terburuknya, yaitu pasar dengan kejamnya menyeret modal Anda ke neraka kerugian yang mengerikan. Ketika itu terjadi, saya tidak yakin Anda bahkan masih bisa tersenyum.
So, yang ingin saya garis bawahi adalah jangan sembarangan menggunakan dana Anda, terlebih karena emosi ataupun sikap jumawa. Be low profile. Pergunakan dana Anda dengan bijaksana.
Terakhir, yang ke lima, adalah sikap ragu-ragu. Ini juga salah. Sikap jumawa memang tidak baik, namun sikap ragu-ragu juga salah. Lho, jadi harus bagaimana?
Keragu-raguan biasanya muncul dari perasaan takut salah. Takut rugi. Saya pernah membahas mengenai hal ini di salah satu artikel saya berjudul ”Menguasai Rasa Takut: Jurus Trading Tersulit?” yang dimuat di blog ini juga. Jadi untuk menghilangkan sikap ragu-ragu ini, seorang trader harus memiliki sistem trading yang telah teruji serta disiplin menjalankan trading plan yang dimilikinya. Once you have them, use them with no question. Sesederhana itu. :)
Read more…

4 Nama Sukses di Dunia Investasi

21.35 |

Berikut ini adalah daftar nama orang tersukses di dunia investasi, dan bagaimana cara mereka dalam mengambil keputusan dapat mengantarkan mereka ke puncak kesuksesan di pasar investasi dunia. Semoga bermanfaat untuk anda yang membaca artikel ini.

warren buffett
Warren Buffet
Nama pertama ini adalah legenda investasi yang pada bulan Februari, Warren Buffett akhirnya mengumumkan keputusan bahwa ia akan mundur dari dunia investasi, tetapi belum memberikan nama sebagai penggantinya di Berkshire Hathaway. Akhirnya pada bulan Desember, ia memilih seorang anak petani, Howard, sebagai ketua non-eksekutif untuk menggantikan sebagai penjaga nilai-nilai perusahaan. Sebuah undang-undang senat terbaru mengharuskan orang kaya di AS harus membayar setidaknya pajak 30% dan aturan tersebut dijuluki dengan “Aturan Buffett” sebagai penghormatan atas laporan pajak miliarder terkaya kepada publik. Kekayaannya turun US $ 6 miliar tahun ke tahun karena penurunan 7% di saham Berkshire. Dalam surat terbaru tahunannya dia mengaku beberapa kesalahan, termasuk kembalinya ke pasar perumahan. Buffet adalah seorang putra pialang saham Nebraska yang bertemu dengan investor, Benjamin Graham sambil belajar ekonomi di Columbia. Buffett mengambil alih perusahaan tekstil Berkshire Hathaway pada tahun 1965.
George Soros
George Soros
Yang kedua, siapa yang tidak kenal dengan nama ini, “George Soros” beliau pensiun tahun 2011 dari perusahaannya dengan membawa manajer investasi baru untuk membantu mengawasi aset yang tersisa milik keluarganya dan yayasannya. Dia dilaporkan mendapatkan keuntungan sebanyak $ 2 miliar dari obligasi Eropa pada tahun lalu. Vokal pada kebijakan ekonomi dunia, baru-baru ini mengatakan bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel memimpin Eropa ke arah yang salah dan mengatakan bahwa desain Eropa adalah “sangat cacat.”
Soros, yang bepergian ke Myanmar selama liburan, berencana untuk mendirikan dasar untuk program amalnya di negara Asia Tenggara. Sejak tahun 1979 ia telah memberikan $ 8.5 miliar pada program hak asasi manusia, pendidikan dan kelompok kesehatan masyarakat.
John Paulson
John Paulson
Yang ketiga, nama berikut ini adalah seorang yang tidak begitu terkenal tetapi jika anda seorang pelaku pasar yang berinvestasi khususnya pada emas maka nama ini adalah nama yang cukup malang melintang di dunia logam mulia. John Paulson adalah seorang  miliarder yang berspekulasi pada saat terjadinya krisis perumahan 2007 dan booming emas sejak krisis keuangan beberapa saat lalu.
Paulson membeli 4.530.000 saham di SPDR Gold Trust (GLD) dan membeli lebih dari NovaGold Resources Inc (NG), sementara juga memotong posisi di AngloGold Ashanti Ltd (ANG) dan Gold Fields Ltd (GFI). Dia juga menjual banyak saham lainnya dan meningkatkan bobot posisi emasnya lebih banyak.
Saat ini Paulson kembali berspekulasi pada emas dikarenakan runtuhnya zona Eropa, defisit dana, dan ketidakpastian. Paulson adalah orang pintar yang mampu meramalkan krisis keuangan, dan membuat miliaran dollar dari investasinya. Dia juga telah membuat miliaran dollar pada emas selama 5 tahun terakhir.
Carl Icahn
Carl Icahn
Nama ke empat adalah Carl Icahn. Telah mengguncang pasar selama lebih dari 30 tahun, tapi 2011 adalah tahun yang penting, karena dia membuat $ 2 milyar pada keuntungan perdagangan, dan menjadikan dirinya menjadi trader top urutan ketiga di Amerika. Carl 76 tahun, pensiun dari perusahaan hedge fund-nya Maret lalu dan memutuskan untuk fokus pada investasi dana sendiri serta uang milik karyawan. Dana investasinya naik 35% pada tahun 2011 berkat spekulasi yang sukses di perusahaan seperti Motorola Mobility dan El Paso.
Read more…

Pengamanan Perdagangan untuk Terigu Harus Didukung

18.31 |

        
JAKARTA, - Pemerintah seharusnya memberikan dukungan terhadap upaya penyelidikan atas terigu impor, yang menyebabkan industri dalam negeri kolaps. Dukungan yang diharapkan berupa penerapan bea masuk tambahan sementara, selama masa penyelidikan dilakukan. Tujuannya untuk mengantisipasi dampak yang lebih serius bagi perkembangan industri terigu lokal.
Hal tersebut disampaikan Direktur Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia Ratna Sariloppies di Jakarta, Rabu (14/11/2012).
"Kami mohon dukungan atas petisi permohonan penyelidikan lonjakan impor terigu yang berakibat adanya injury industri terigu dalam negeri, dan memohon penerapan bea masuk tambahan tindakan pengamanan perdagangan (BMTP), dan juga, selama masa penyelidikan kiranya dapat diterapkan BMTPS (BMTP Sementara)," paparnya.
Menurut dia, lonjakan impor terigu selama beberapa tahun terakhir telah mengakibatkan empat perusahaan kolaps, dan membutuhkan intervensi pemerintah. Berdasarkan data Aptindo, impor terigu tahun 2008 tercatat 530.914 ton.
"Tahun 2009 angkanya naik menjadi 645.010 ton dan 2010 menjadi 775.534 ton. Tahun 2011 sedikit menurun menjadi 680.125 ton. Tetapi itu lebih disebabkan karena beberapa importir mulai beroperasi sebagai produsen, seperti Lumbung Nasional, Golden Grand dan Agri Firts. Selain itu juga faktor kenaikan nilai tukar rupiah," paparnya.


Artikel yang Terkait : KLIK DISINI      
Read more…

Market information CHF/JPY


Investing.com

Market information GBP/JPY


Investing.com

Market information EUR/GBP


Investing.com

Market information AUD/USD


Investing.com

Market information EUR/JPY


Investing.com

Market information USD/CHF


Investing.com

Market information GBP/USD


Investing.com

Market information USD/JPY


Investing.com

Market information EUR/USD


Investing.com